Sabtu, 15 September 2012

Perjuangan Rakyat Indonesia

KONDISI BANGSA PADA SAAT PENDUDUKAN JEPANG
Pada awalnya, kedatangan pasukan Jepang di sambut hangat oleh bangsa Indonesia. Namun kenyataanya, pasukan Jepang tidak jauh beda dengan bangsa kolonial lainnya. Malah perlakuan bangsa jepang lebih biadab dan menyengsarakan bangsa Indonesia. Sumber - sumber ekonomi bangsa dikontrol penuh seluruhnya oleh Jepang. Maka penderitaan dan kesengsaraan menyelimuti bangsa Indonesia.
Setelah berhasil mengusai wilayah Indonesia, Jepang melihat adanya kemungkinan kesulitan dalam pemenuhan bahan pangan, oleh karena itu , Jepang melakukan perluasan area persawahan, penyuluhan pertanian, pengawasan terhadap penggunaan dan peredaran barang sisa barang, pengawasan terhadap hasil perkebunan, dan peraturan pembatasan alat produksi.

MASALAH TENAGA KERJA
A. Pergerakan Pemuda
Pergerakan tenaga kerja oleh pemerintah Jepang kebnyakan anggotanya adalah pemuda dan rakyak demi memenuhi kebutuhan bangsa Jepang. Mereka dimasukan dalam organisasi semi-militer bagi yang masih mampu dan sebagin di pekerjakan sebgai romusha. Semenjak itulah menggolongkan para pemuda karma lingkungan dan sosial yang berbeda, yang mampu mendapat pendidikan khusus yang layak dan yang tidak mampu menjadi pekerja yang tak kenal henti.
Karena para pemuda memiliki semangat yang lebih dan giat, oleh karena itu pemerintah Jepang menanamkan idealismenya untuk mempropoganda dari pihak barat, bahwa Jepang adalah sama-sama orang asia dan sebagai orang asia mereka senasib dengan orang-orang asia lainnya, karena propaganda itulah para pemuda merasa tidak ada perbedaan atara Indonesia dan Jepang.
Sampai-sampai Jepang membuat selogan “Jepang-Indonesia Sama-sama atau Jepang Saudara Tua” karena selogan itu para pemuda memandang Jepang sebagai pembawa perubahan pada awalnya, karena pada masa pndudukan Kolonial (Belanda) sebelunya terlalu diskriminasi, sementara itu Pemerintah Jepang mulai menanamkan kepada pemuda sebuah ideologi, agar para pemuda memiliki sifat Seishin (Semangat), dan Bushido (Jiwa Satria), yang mencerimkan kesetiaan danbati kepada tuannya (Jepang).
Penekanan seperti ini ternyata membawa keuntungan pula bagi para pemuda, niat Jepang utuk membuat para pemuda patuh dengan ideologi tersebut namun berbanding terbalik, para pemuda menanamkan semangat tersebut untuk melawan pasaukan Jepang.
Sarana yang digunakan oleh Jepang untuk menanamkan idealisme mereka melalui pendidikan Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar saat ini), Sekolah Menengah, dan lain-lain, dengan bertambahnya ilmu lewat pendidikan tersebut para pemuda mulai menyadari akan wajah asli Bangsa Jepang saat itu, bahawa Saat pendudukan Jepang atas Indonesia tak jauh beda pada saat Kolonial (Belanda) menduduki Indonesia.
E Peristiwa – peristiwa Sebelum Terjadinya Proklamasi
Diawali oleh pengakuan menyerahnya pasukan Jepang atas Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 namu pemerintahan Jepang merahasiakan dari bangsa Indonesia, dan akhirnya diketahui juga lewat siaran tersebut melalui siaran radio oleh BBC (Brithis Broadcasting Corporation) London.
Sementara itu, pada tanggal 15 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta baru daja tiba dari Vietnam, Saigon atas panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara, Mersekal Terauchi. Dengan inisiatif para pemuda setelah mendengar berita tersebut langsung mengadakan pertemuan di belakang Laboraturium .Bakteriologi Jalan Pegangsaan Timur No 13 jam 08:00 malam pada hari itu juga yang di pimpin oleh Chaerul Saleh membicarakan kesempatan untuk memproklamirkan kemerdekaan karma itu hak bangsa, namu Ir.Soekarno berpendapat bahwa sanya kemerekaan harus di raih karma perjuangan bukan karena kesempatan, disinilah mulai terjadinya perdebatan antara golongan muda dan golongan tua, .
Perdebatan ini mendorong golongan muda untuk membawa Soekarno – Hatta, menjauhi pengaruh Pemerintah Jepang, ke daeran Karawang – Renghasdengklok ,seharian penuh mereka disana dengan menempati rumah milik keturunan Tionghoa Ji Ki Song. Disana golongan muda menekan agar Soekarno - Hatta segera memplokamirkan kemerdekaan. dan akhirnya Soekaarno – Hatta setuju , sesegera mungkin mereka mengadakan pertemuan di Jakarta, terjadilah perdebatan antara Ahmad Subardjo (mewakili golongan tua) dan Wikana (mewakili golongan muda). Dari situ terbentuk kesepakatan bahwa proklamasi harus diadakan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 12:00 wib,
Lalu berkumpulah mereka di rumah Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol No 1 (sekarang menjadi perpustakaan nasional,Depdiknas) sebelumya Laksamana mengajak Soekarno – Hatta dan rombongannya menemui petinggi Jepang ,namun tidak ada kata sepakat, bagai mana pula proklamasi haris di laksanakan itulah yang di perjuangkan Seokarno – Hatta , akhirnya mereka kembali ke kediaman Lamsamana Maeda karena di situlah satu-satunya tempat paling aman dari pasukan Jepang , dan Laksamana Maeda meberikan ruang makanya untuk di jadikan tempat perumusan teks proklamasi yang dirumuskan oleh Ir.Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan Ahmad Subardjo dengan mengambil contoh Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat) dengan tanda tangani 13 negara bagian namunb usul itu di tentang oleh Sukarni (salah satu golongan muda) agar teks tersebut di tanda tangani oleh Soekarno – Hatta ,akhirnya usulan tersebut diterima dan ditanda tanganilah proklamasi tersebut.. Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik ulang teks tersebut.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 dini hari timbulah permasalahan baru dimana harus mengumandangkan proklamasi tersebut sementara itu Sukarni melaporkan Lapangan Ikada (sekarang sebelah tenggara lapangan monument nasional) tealah dipersiapkan segala kebutuhan ,namun segala jalan menuju akses Lapangan tersebut di jaga ketat oleh pasukan Jepang yang di persenjatai lengkap karena takut terjadi bentrokan antara masyarakat Indonesia dengan tentara, akhirnya disepakati proklamasi diadakan di depan rumah Ir.Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jum’at 17 Agustus 1945 10:00 wib (pertengahan bulan ramadhan)
Sebelum pelaksanaan proklamasi walikota Suwiryo memerintah Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan dan S.Suhud menyiapkan tiang bendera,setelah itu mulai lah berdatangan para ppemimpin dan penggerak bangsa ,di depan rumah Ir.Soekarno di dampingi Drs. Moh Hatta siap embacakan teks dengsn berdiri tegap sertas suara lantang

Pendahuluan teks proklamasi


Saudara – saudara sekalian, saya telah meminta saudara hadir di sini untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan Tanah Air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju arah cita-cita. Juga di dalam zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak akan henti-hentinya.
Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyadarkan diri kepada mereka, tetapi hakikatnya kita tetap menyusun usaha kita sendiri, tetapi kita percaya pada kekuatan kita sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita bena-benar mengambil nasib Bangsa dan nasib Tanah Air kita dalam tangan kita sendiri.
Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangannya sendiri akan dapat berdiri dengankuatnya. Maka kami tadi malam tidak melakukan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia. Permusyawaratan itu telah seiya sekata kita. Saudara-saudara, dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.Dengan Ini Kami.

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno - Hatta


Demikian saudara-saudara, kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat Tanah Air kita dan bangsa kita. Mulai saat ini kita menyusun Negara kita. Negara merdeka Negara Replublik Indonesia merdeka, kekal dan abadi Insya Allah Tuhan Memberkati kemerdekaan kita.

CR bye : http://tomdjoke.blogspot.com